Senin, 27 April 2009

Ternak Sapi, Inspirasi yang Dahsyat




Sudah lama saya tak membeli majalah Trubus yang baru.Nggak punya duit alasannya.Terpaksalah saya membolak-balik sebuah Bundel Trubus edisi 2006.Eh tak tahunya artikelnya masih sangat relevan dan menarik.

Ada tulisan redksi Trubus tentang ketahanan pangan kita.Dari jaman Jepang sampai jaman modern dan membandingkannya.Ternyata ketahanan pangan pada jaman dulu lebih bagus.

Ada seorang tentara yang membeli sapi dengan gaji pertamanya sebesar empat rupiah.Nah sekarang dengan gaji 3 juta rupiah kita belum mampu membeli seekor anakan Sapi lho.

Namun ada juga yang menggembirakan. Dengan kemajuan teknologi kini sudah semakun banyak jenis Sapi Unggul yang harusnya kita kembangkan.Kita nggak harus impor Sapi dari Australia lho atau India.Saya juga gerah kenapa pemerintah seperti tidak menggarap sektor pertanian dengan baik.

Pengen rasanya saya memelihara lima ekor sapi indukan yang akan beranak tiap tahunnya.Mengambil susunya dan dagingnya.Mengumpulkan kotorannya untuk dijadikan pupuk bagi durian merah,durian bawor dan durian emas yang akan saya tanam kelak.Wah..pasti sangat sibuk dan capek tapi membahagiakan.

Rasa-rasanya saya udah nggak sabar menunggu momen itu.Bingung saya adalah seorang aparat pemerintah yang selalu berpindah-puindah tugas.Andai dapat saya ingin membeli tanah dan rumah di Purwakarta dan ingin mengelola pertanian di hari Sabtu dan Minggu.

Yah bagaimana lagi kita hanya bisa berdoa,semoga bisa pindah ke sana satu atau dua tahun ini.Amin.